24 Januari 2013
.
7 am bersarapan. Di sini subuh masuk awal. Pukul 5++ am dah terang. (Lewat sejam dari waktu Malaysia)
8 am Pak Solis tiba. Destinasi pertama adalah Kraton, merupakan istana lama, tetapi tidak dapat masuk memandangkan acara perarakan sedang dijalankan.
.
Taman Sari
Dikenakan bayaran Rp 2,000 ke Rp3,000 seorang, kalau tak silap.
Istana
Air Taman Air (Sumber : internet)
Ada
beberapa elemen yang mempengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini,
diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan
gaya Eropa,
dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.
Taman
Sari Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang
berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada dibagian Timur, yang
saat
ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks
Taman Sari ini).
Bentuk
pintu gerbang atau ‘Gapuro’nya sangatlah indah yang merupakan
gaya asli Jawa,
pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa
seperti stilasi dari
sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.
Pada bagian dalam taman ini selain terdapat transportasi air terdapat juga jalan bawah
tanah atau terowongan dari Kraton Yogyakarta yang menuju salah satu bangunan di taman
yang disebut Pasarean Ledoksari, yakni tempat peraduan dan tempat peribadi Sultan. Juga
terdapat Sumur Gumuling, yaitu bangunan bertingkat dua dengan lantai bagian bawahnya
terletak di bawah tanah.
Lakaran batik yang diilhamkan di dinding bangunan
Di masa lampau, bangunan ini merupakan semacam surau tempat Sultan melakukan Sholat
yang dapat dicapai melalui salah satu lorong bawah tanah yang ada di kompleks taman.
Selain itu, masih banyak terdapat lorong bawah tanah, yang dulunya dipakai sebagai
jalan penyelamatan bilamana sewaktu-waktu kompleks ini mendapat serangan musuh.
|
Danial di dalam salah sebuah bilik dengan katil batu beralaskan simen |
Di salah satu bagian ada bagian yang disebut Pulau Kenanga karena di halaman depan
gedung tumbuh pohon Kenanga (Canangium Odoratum). Bunga Kenanga menyebarkan bau yang
harum ke seluruh bagian taman.
Gerbang besar dengan penuh ornamen Jawa ini masing-masing memiliki makna simbol. Di
luar gerbang diberikan tanaman hijau. Taman Sari Benteng Air ini merupakan perpaduan
dari kolam pemandian, kanal, dan jika kanal dibuka terdapat kolam besar, serta adanya
terowongan dan ruang meditasi. Kamar suci terpisah dari bangunan lain di sekitar
komplek, dan digunakan sebagai ruang meditasi untuk Sultan Yogyakarta dan keluarga
Shasha turut tidak melepaskan peluang bergambar berlatarbelakangkan tempat bersiram
kerajaan.
Cahaya yang digunakan pun memberikan kesan tenang. Fasilitas lain yang ada di Taman
Sari ini terdapat pada dua kolam pemandian besar, kolam bagian dalam digunakan oleh
Sultan sedangkan kolam renang luar digunakan untuk perempuan. Desain interior di
kolam renang di lengkapi dengan air mancur yang ditempatkan di tengah kolam. SElain
itu ditambahkan pula pot di tengah kolam dekat air mancur, untuk memperkuat desain
interior Taman Sari ini.
Pencahayaan untuk kolam berasal dari matahari pada siang harinya dan cahaya bulan di
malam hari. Selain itu terdapat pulau Cemeti, sebuah pulau buatan dengan bangunan
tinggi yang digunakan untuk tempat beristirahat. Dari tempat yang tinggi dari
bangunan ini dapat dilihat ke bawah sebuah bunga teratai di tengah kolam.
Gemuling bangunan yang membentuk lingkaran digunakan sebagai tempat doa. Ini
merupakan sebuah terowongan bawah tanah dan penerangannya digunakan sebuah lampu tua,
dan tempat ini menghubungkan Taman Sari Benteng Air untuk Sultan Kraton Yogyakarta
sebagai tempat persembunyian bagi keluarga kerajaan dari serangan musuh.
Taman Sari Benteng Air dibangun dengan bahan dari batu dan bata. Bahan ini dapat
memberikan kesan kuat kekuasaan kerajaan. Tangga batu di terowongan masing-masing
bertemu di satu titik, sehingga dapat menikmati kolam yang tenang dari tempat yang
lebih tinggi. Kolam renang terbuka tanpa menggunakan atap dapat melihat keindahan
langit secara langsung.
bersambung.....